“Kami tidak pernah diundang. Tidak ada WA, tidak ada undangan resmi untuk mendiskusikan hal ini,” ujar Anggun.
Anggun juga menduga ada tekanan dari kementerian terhadap pimpinan perguruan tinggi agar dosen yang tergabung dalam Adaksi tidak lagi turun ke jalan. Ia menyebut sejumlah dosen yang awalnya ingin ikut aksi di depan Istana mendadak membatalkan kehadiran mereka.
“Banyak kawan-kawan kami yang akhirnya mundur karena ditekan rektor atau direktur. Ini indikasi bahwa ada upaya menghalangi kami untuk bersuara,” ungkapnya.
Para dosen ASN menuntut pemerintah segera membayarkan tukin mereka yang tertunggak sejak 2020 hingga 2024. Mereka juga meminta agar pencairan dilakukan tanpa diskriminasi bagi seluruh dosen ASN Kemendiktisaintek, baik di PTN Satker, PT BLU, PTN BH, maupun dosen ASN yang diperbantukan di PTS.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Kemendiktisaintek terkait tuntutan Adaksi.
Komentar