Dana hasil akuisisi ini akan digunakan untuk mendukung roadmap Citicore dalam menambah kapasitas energi hijau hingga 1 gigawatt (GW) per tahun dalam lima tahun ke depan. Berdasarkan laporan BloombergNEF, Filipina saat ini menjadi pasar berkembang kedua yang paling menarik untuk investasi energi terbarukan, menjadikan langkah Pertamina ini sangat strategis dalam memperluas jejak globalnya.
Akril Abdillah juga menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk mendorong transformasi energi di kawasan. “Kemitraan ini diharapkan mampu menjadi model kerja sama kawasan yang dapat menginspirasi banyak pihak dalam mempercepat transisi energi bersih,” tutupnya.
Dengan akuisisi ini, Pertamina tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor energi terbarukan, tetapi juga mempertegas komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi global menghadapi tantangan perubahan iklim.
Komentar