Survei BFI Picu Kecurigaan di Tengah Dugaan Korupsi Calon Gubernur Aceh 

Berita2199 Dilihat

“Survei ini mungkin dimanfaatkan sebagai propaganda politik untuk mendongkrak popularitas Bustami di saat posisinya tengah goyah,” ujar seorang warga Aceh yang meminta namanya dirahasiakan. Ia juga mengingatkan bahwa survei-survei semacam ini dapat menyesatkan pemilih yang tidak kritis dalam mencerna informasi.

Kredibilitas lembaga survei memegang peran penting dalam proses demokrasi. Hasil survei sering dijadikan acuan oleh masyarakat dalam menentukan pilihan politik. Namun, jika hasil survei itu sendiri tidak akurat atau cenderung dimanipulasi, hal ini berpotensi merusak integritas pemilu. 

“Survei adalah alat yang sangat penting dalam mengukur dukungan publik, tapi harus dilakukan dengan metodologi yang jelas, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Miftah Alamsyah, seorang pengamat politik Aceh, Selasa (8/10/2024)

Menjelang Pilgub Aceh 2024, publik diharapkan tetap kritis dalam menerima informasi terkait elektabilitas para kandidat. Angka-angka survei yang tidak memiliki dasar yang kuat atau dirilis oleh lembaga yang tidak jelas kredibilitasnya, tidak seharusnya dijadikan acuan utama dalam memilih pemimpin. Masyarakat Aceh harus lebih mengedepankan rekam jejak, integritas, serta visi misi yang diusung oleh para calon gubernur dalam menentukan pilihan.

Pilgub Aceh harus berlangsung secara adil, terbuka, dan bebas dari segala bentuk manipulasi. Integritas proses demokrasi ini sangat penting demi kemajuan Aceh yang lebih baik, bersih dari praktik-praktik korupsi. Pemilih memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan pemimpin yang terpilih nantinya adalah sosok yang benar-benar berkomitmen terhadap kemajuan daerah serta memiliki integritas yang tinggi.

Baca juga:  LPG 3 Kg Dibatasi, Kelas Menengah Terjepit: Subsidi Tepat Sasaran atau Kebijakan Setengah Matang?

Komentar